Selasa, 28 Januari 2020

TELUR DADAR KECAP SAUS TIRAM

Tanggal tua dan dompet tipis cocoknya masak sendiri yang mudah, praktis, murah, dan tetap enak. Jadinya ya kembali lagi ke telur dadar. Hanya saja kali ini ingin agak basah-basahan dan campur pedas manis. Jadilah Telur Dadar Kecap Saus Tiram. Berikut bahan dan cara pembuatannya:

BAHAN
1. Telur 2 butir, kocok lepas.
2. Bawang merah, 5 siung, cincang halus.
3. Bawang putih 3 siung, cincang halus.
4. Timun 1 buah, iris tipis.
5. Tomat 1 buah, iris dadu.
6. Cabe rawit 6 buah (sesuai selera).
7. Kecap manis 2 sdm.
8. Saus tiram 1 sdm.
9. Kecap asin 1/2 sdt.
10. Garam secukupnya.
11. Lada bubuk secukupnya.
12. Minya beras/minyak bekatul/rice bran oil.

CARA PEMBUATAN
1. Panaskan minyak beras di wajan.
2. Tuang adonan telur. Taburi garam dan lada bubuk secukupnya. Goreng sebentar. Segera angkat dan pisahkan sementara.
3. Panaskan kembali minyak di wajan. Tambahkan minyak jika perlu.
4. Tuang bawang putih dan bawang merah. Tunggu sebentar sampai tercium atoma harum.
5. Tuang cabai rawit. 
6. Tuang kecap manis, saus tiram, kecap asin. Tambahkan sedikit air. Kurnag lebih 1/4 cangkir teh.
7. Aduk-aduk sebentar.
8. Tuang potongan timun dan tomat. Aduk-aduk sebentar.
9. Masukkan telur dadar. Biarkan bumbu merasap. 
10. Koreksi rasa. Bisa tambahkan garam, lada bubuk, kecap manis, lecap asin, saos tiram.
10. Matikan kompor dan hidangkan.

SELAMAT MENCOBA

Jumat, 17 Januari 2020

DOA KETIKA TERBANGUN TERKEJUT DARI TIDUR PADA MALAM HARI

Terdapat amalan sunnah yakni membaca doa pada saat kita terkejut/terkaget dan terbangun dari tidur pada malam hari. Doa ini cukup pendek dan mudah dihafal serta secara umum sudah sangat familiar bagi kita selama ini. 

Jika doa ini dibaca dan kemudian orang tersebut meminta ampunan, maka akan diampuni oleh Allah. Jika setelah membaca doa ini dia berdoa memohon sesuatu kepada Allah, maka akan dikabulkan doanya oleh Allah. Dan jika dia berwudhu kemudian melaksanakan sholat, maka sholatnya akan diterima oleh Allah. 

Masya Allah, amalan sunnah yang berupa doa ini merupakan berkah bagi kita untuk semakin menyempurnakan amalan-amalan ibadah kita. 

Berikut hadis dan doa yang dimaksud. 

Dari ‘Ubadah bin Ash-Shamit radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam; beliau bersabda, “Barang siapa yang terbangun dari tidurnya pada malam hari, kemudian dia mengucapkan, ‘La ilaha illallah wahdahu la syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syay-in qadir, alhamdulillah wa subhanallah wa la ilaha illallah wallahu akbar, wa la hawla wa la quwwata illa billah*‘ kemudian dia berkata ‘Ya Allah, ampunilah aku’ atau dia memanjatkan doa, hal tersebut (istigfar maupun doa itu) akan dikabulkanKemudian jika dia berwudhu lalu mendirikan shalat, shalatnya tersebut akan diterima (di sisi Allah).” (Hadits shahih; riwayat Al-Bukhari, Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah; lihat Shahih At-Targhib wa At-Tarhib, 1:149)

*) 

لاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ المُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، الحَمْدُ للهِ، وسُبْحَانَ اللهِ، ولاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ، وَاللهُ أَكْبَرُ،ولاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللهِ

Artinya: Tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, hanya Dia, tiada sekutu bagi-Nya, milik-Nya segala kerajaan dan milik-Nya segala pujian, dan Dia Mahakuasa atas segala sesuatu; segala puji hanya bagi Allah, Mahasuci Allah, tiada sesembahan yang berhak disembah selain Allah, Mahabesar Allah, tiada daya dan upaya melainkan dengan pertolongan Allah.



JANGAN MALU MENUNJUKKAN CIRI ISLAM-MU

Janganlah malu dan minder menampilkan ciri-ciri keIslaman sesuai sunnah Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam. 

Tinta emas sejarah mencatat, ketika kaum muslimin masih memegang teguh sunnah dan menjaga kemurnian ajaran agama, Allah menetapkan kejayaan dan kedigdayaan berada di tangan kaum muslimin. Saat itu, kaum muslimin menjadi pelita dan kiblat peradaban dunia. 

Namun ketika sunnah-sunnah Nabi mulai ditinggalkan bahkan dianggap aneh, dan malah kaum muslimin cenderung mengikuti cara-cara hidupnya kaum di luar Islam maka Allah azza Wa Jalla mencabut kadigdayaan dari tangan kaum muslimin. Kaum muslimin menjadi berpecah belah, lemah, dan terbelakang.