Minggu, 15 Desember 2019

CINTA BUKAN MAENAN


Coba-coba nulis novel. Kebetulan muncul inspirasi. Mudah-mudahan bisa kelar dan tidak mandek seperti yang lain. Dan juga yang paling penting, ada penerbit yang mau nerbitkan. Heheheeh. Berikut sepenggal kisahnya :

*****************

"Mainan terus...mainan terus!", omelnya dengan nada tinggi.

Sontak diriku kaget mendengar suara pemecah keheningan itu. Hampir saja mainan-mainan rapuh yang terpajang di lemari tersenggol jemari yang tak siap. 

"Dasar laki-laki, tidak pernah dewasa!" Lanjut dia tampak kesal. 

Kulepaskan nafas panjang. Cepat-cepat kupandangi wajahnya. Kulayangkan jurus senyum peredam amarah seperti biasanya. Dia pun segera memalingkan muka. Tak sudi menampung senyumku. 

Bibir manisnya merapat menegang, membentuk suatu pola bulan sabit kecil terbalik. Wajahnya memerah. Kupikir sebentar lagi tanduknya akan keluar dan amarahnya meledak-ledak. Ini yang kukhawatirkan.

Tapi, tetap saja bisa kulihat potensi senyumnya yang ditahan-tahan dari gerakan-gerakan mikro otot-otot pipinya yang mulus dan mendinginkan bak marmer masjidil haram. Aku selalu tahu. Jurus senyum peredam amarah tidak pernah gagal mengusir bisikan iblis. 

Kian sibuk tangan gemulainya, menyibak-nyibak cepat kaca jendela yang sebenarnya sudah bersih kinclong dengan kemucing bulu sintetis belang tiga. Kemarin kubelikan kemucing lucu yang seperti bulu kucing itu di pasar malam dadakan. 

Di tengah rasa kesalnya, mulai muncul gaya centilnya. Menggemasi kaca jendela. Menusuk-nusukkan ujung kemucing. Duh, kasihan kaca jendela tak berdosa itu. Jadi pelampiasan kekesalan sekaligus kegemasan. 

Sadarlah aku dari khilafku. Mungkin dia sebenarnya tidak kesal pada hobiku yang tampak kekanak-kanakan. Kiranya dia pikir waktuku di rumah lebih banyak dihabiskan dengan mainan daripada dengannya. Padahal baru sekitar lima menit saja aku menyentuh mainan itu. Sekedar ingin melihat-lihat dan membersihkannya kalau berdebu. Tampaknya itu hanya pertanda cemburu. Cemburu pada mainanku. 

"Cinta Bukan Maenan" by AKA 😅🙏🙏

LARANGAN BERSENTUHAN DAN BERJABAT TANGAN DENGAN BUKAN MAHROM

Banyak kaum muslimin meremehkan kaidah larangan berjabat tangan dengan yang bukan mahrom ini. Padahal Rasulullah mencontohkan dan memerintahkan agar kaum muslimin tidak melakukannya. 

Ancaman hukuman bagi yang melanggarnya pun sangat berat kelak di akhirat. Hukumannya di akhirat yakni lebih sakit/berat daripada kepala ditusuk pasak besi.

Semoga yang mengamalkan tidak dicap terlalu kaku/berlebihan dalam beragama, kearab-araban, sumbu pendek, radikal atau ciri-ciri teroris. Karena ini adalah sunnah Nabi dan syariat Islam yang merupakan jalan keselamatan bagi orang-orang yang beriman. Sekali lagi, ini khusus bagi orang yang beriman.

Jangan sampai kita menganggap remeh salah satu sunnah Nabi dan syariat Islam yang mulia ini, dan kemudian tanpa ragu kita melanggarnya. Akhirnya berguguranlah semua pahala kita nanti di akhirat. Dan akhirnya menjadi penyebab gagalnya kita mendapat ridho Allah untuk masuk ke dalam surgaNya.
😅🙏🙏🤝🤝🤝

Sabtu, 14 Desember 2019

ROMANTISME RASULULLAH

Kalau mau jadi seorang yang romantis, belajarlah pada suri teladan terbaik manusia, yakni Rasulullah Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi Wasallam. Pacarannya setelah menikah. Kemesraan dan perhatiannya baru dicurahkan setelah menikah. Halal barokah. Jangan belajar romantisme dari Dil*n, Rom*o&Juli*t, Cass*nova, shakesp**re, dll yang mengajak pacaran sebelum menikah, berkhalwat, apalagi mengarah pada zina, apalagi sampai melakukannya. Apalagi bahkan sampai berpendapat zina itu halal dalam Islam. Naudzubillah. 🙏🙏🙏

Berikut rangkuman beberapa romantisme yang dicontohkan Rasulullah sebagaimana diambil dari referensi beberapa hadist :

1. Satu selimut bersama istri (HR. Tirmidzi 132)

2. Makan sepiring berdua, minum segelas berdua (HR. Bukhari VI/293)

3. Mencium istri sering-sering (HR. Nasa'i)

4. Mandi bersama istri (HR. Nasa'i I/202)

5. Menyikat/menyisir rambut suami (HR. Ahmad)

6. Membantu pekerjaan rumah tangga (HR. Muslim)

7. Membelai istri (HR. Ahmad)

8. Tetap romantis walau istri sedang haid (HR. Bukhari 7945)

9. Menemani istri yang sedang sakit (HR. Muslim 2770)

10. Memberikan istri hadiah (HR. Ahmad)

11. Mengajak istri ketika hendak keluar kota (HR. Bukhari dan Muslim)

12. Mendinginkan kemarahan istri dengan kemesraan (HR. Ibnu Sunni)

13. memanggil dengan kata-kata mesrah (HR. Muslim)

14. Suami Istri berjalan-jalan berduaan waktu malam (HR. Muslim 2445)

15. Tidur di pangkuan istri (HR. Bukhari)