Sabtu, 14 Desember 2019

SOP SEDERHANA

Kali ini kembali buat sop daging mumpung ada sedikit daging sapi tersimpan di freezer. Bahan dan cara buat standar aja sebenarnya. Cuma pakai beberapa bahan alternatif yang dipandang lebih sehat. Misalkan minyak untuk numis menggunakan minyak beras/bekatul/rice bran oil. Gula pasir diganti gula merah atau gula kelapa.

BAHAN :
1. Daging sapi seadanya. 🤭. Iris dadu.
2. Wortel 2 buah, iris dadu kecil.
3. Kentang 1 buah, iris dadu kecil.
4. Buncis 5 buah, iris kecil.
5. Kol 1/4 buah, robek-robek kecil.
6. Tomat 1 buah. Iris kecil.
7. Seledri 1 batang, iris kecil.
8. Bawang daun, 1 batang, iris kecil.
9. Brokoli, beberapa jumput.
10. Minyak beras/bekatul/rice bran oil.

BUMBU HALUS :
1. Bawang merah 8 siung.
2. Bawang putih 5 siung.
3. Pala 1/2 buah.
4. Lada 1 sendok teh.
5. Ketumbar 1 sendok teh.
6. Garam secukupnya.
7. Gula merah. 

CARA BUAT :
1. Rebus daging di air mendidih sebentar. Buang airnya. Ganti air baru. Rebus kembali daging sampai empuk. 
2. Sambil lalu haluskan bumbu halus. Lalu tumis bumbu halus menggunakan minyak beras/bekatul/rice bran oil sampai tercium harum enak.
3. Tuang tumisan bumbu halus ke rebusan daging yang sedang mendidih. Aduk-aduk. 
4. Masukkan potongan kentang dan wortel. Terus rebus sampai empuk. Kira-kira 10-15 menit. Sesekali aduk-aduk.
5. Masukkan sobekan kol dan buncis. Terus masak hingga kira-kira sudah cukup. Sekitar 10-20 menit. Koreksi rasa. Bisa ditambahkan garam atau gula merah atau lada bubuk sesuai selera sampai tercapai kenikmatan yang sederhana yang diinginkan.
6. Sekitar tiga menit sebelum mematikan api kompor, masukkan potongan tomat, seledri, bawang daun, dan brokoli.
7. Sajikan. Kalau mau dihidangkan dengan nasi, pakai nasi merah ya yang lebih kaya serat dibandingkan nasi putih. 

SELAMAT MENCOBA DAN MENIKMATI. 🙈😅🤣👨‍🍳👨‍🍳🍲🍲🍲

Selasa, 10 Desember 2019

BUNGA KEHIDUPAN

Janganlah kita silau pada keindahan dunia yag dibukakan kepada kita atau orang di sekitar kita. Keindahan dunia digambarkan sebagai bunga dunia. Sebagaimana sifat bunga yang tidaklah akan mekar selamanya. Ada kalanya bunga itu mekar, adakalanya kuncup, adakalanya tidak berbunga sama sekali. Fase-fase tersebut serba sementara. Dunia ini sementara. Semua yang ada di dunia ini hanya ujian. 

Fokuslah pada apa-apa yang bisa memperbaiki atau meningkatkan amal dan kedudukan kita di sisi Allah. Fokus pada bagaimana kita bisa memperoleh kehidupan akhirat yang sebaik-sebaiknya yang kekal dan abadi. Bunga yang mekar selamanya. 

“Dan janganlah kamu tujukan kedua matamu kepada apa yang telah Kami berikan kepada golongan-golongan dari mereka, sebagai bunga kehidupan dunia untuk Kami uji mereka dengannya. Dan karunia Tuhan kamu adalah lebih baik dan lebih kekal.” (Surat Thaha : 131)

Hadis diriwayatkan dari shahabat Abu Sa’id Al-Khudri –radhiyallahu ‘anhu-, ujarnya, “Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam duduk di mimbar sedangkan kami duduk di sekeliling beliau. Beliau bersabda, Sesungguhnya di antara yang aku khawatirkan pada diri kalian setelah peninggalanku ialah dibukakannya bunga dunia dan pernak-perniknya untuk kalian.” (Hadis Imam Al-Bukhari no. 1465 dan Imam Muslim no. 1052)

[ Krokot/Portulaca/bunga pukul 9 🤗💐 ]

PERUT SIX PACK TERNYATA SUNNAH RASUL

Sebagaimana kita ketahui, Rasulullah adalah suri teladan terbaik bagi manusia. Rasulullah terkenal sebagai pribadi yang selalu bugar, hampir tidak pernah sakit. Tentunya juga beliau memiliki postur tubuh ideal sebagai panutan umat. 

Berdasarkan informasi dari beberapa hadis diriwayatkan ternyata Rasulullah memiliki perut six pack. 

Jadi, ayo kaum muslimin yang perutnya masih perut prenagen (off side) atau gendut, berjuanglah untuk meniru Rasulullah yang memiliki six pack. 

Semoga upaya kita meniru Rasulullah terhitung sebagai ibadah. Diharapkan ini juga untuk menunjukkan bukti cinta kita kepada Beliau dengan meniru-meniru Beliau dalam segala hal yang dicontohkan dan dianjurkan Beliau, termasuk hidup sehat. Bukankah kita kalau mencintai atau ngefans sama idola kita, maka kita akan berupaya meniru-niru gaya idola kita tersebut?

Hadits dari Ummu Hani, dia menuturkan, "Saya tidak melihat bentuk perut Rasulullah kecuali saya ingat lipatan kertas-kertas yang digulung antara satu dengan yang lainnya". (HR. Ath-Thabarani).

Dalam riwayat lain, "Perutnya (Rasulullah) bagai batu-batu yang tersusun".