Sabtu, 12 Mei 2012

SENI BERDAKWAH

Setiap dari kita memiliki tugas untuk berdakwah. Sampaikanlah walaupun satu ayat. Begitulah kira-kira pesan Rasulullah dalam hadis riwayat dari Bukhari.
“Sampaikanlah dariku walau hanya satu ayat” (HR. Bukhari)

Karena tugas yang kita emban ini, kita harus mengetahui bagaimana cara mendakwahkan agama ini dengan cara yang sebaik-baiknya, yang sesuai dengan tuntunan syariah. Selain sesuai syariah, kita juga harus melakukan dakwah dengan lemah lembut demi tetap terjaganya ukhuwah (persatuan).

“Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah-lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu maafkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawarahlah dengan mereka dalam urusan itu. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakal kepada-Nya” (QS. Ali Imron : 159)

Serulah (manusia) ke jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhan-mu, Dialah Yang MahaTahu tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah Yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (QS an-Nahl [16]: 125).


Dalam berdakwah, kita harus mencegah sebisa mungkin timbulnya kebencian, terjadinya perpecahan, permusuhan, apalagi peperangan dan pembunuhan. Karena islam adalah rahmatan lil 'alamin, yakni rahmat bagi semesta alam. Dengan demikian, marilah kita semua menghindarkan diri kita dari cara-cara dakwah yang kurang benar, yang menyulut permusuhan dan kebencian diantara kita. Inilah yang bisa kita sebut sebagai seni berdakwah.

Salah satu contoh bagaimana dakwah Rasulullah bisa dilihat ketika seorang pemuda datang dan berkata pada Beliau, "Ya Rasulullah, izinkan saya berzina."

Rasulullah memandangi pemuda tersebut dengan penuh kasih sayang dan mengajaknya berdialog.
"Sukakah kamu bila itu terjadi pada ibumu?", tanya Rasulullah.
"Tidak, demi Allah," jawab anak muda itu.
"Sukakah kamu bila itu terjadi pada saudara perempuanmu?" tanya Rasulullah.
"Tidak, demi Allah." "Sukakah kamu bila itu terjadi pada anak perempuanmu?"
"Tidak, demi Allah."
"Sukakah kamu bila itu terjadi pada istrimu?"
Anak muda itu menjawab, "Tidak, Demi Allah."

Rasulullah lalu berkata, "Demikianlah halnya dengan semua perempuan, mereka itu berkedudukan sebagai ibu, saudara perempuan, istri, atau anak perempuan."

Kemudian beliau meletakkan telapak tangannya di dada pemuda itu, lalu mendoakannya.

Demikianlah salah satu contoh cara Rasulullah berdakwah. Alangkah indahnya teladan Rasulullah SAW dalam mendakwahkan kebaikan. Coba dibayangkan apabila si pemuda datang pada orang-orang yang kurang ilmunya, tentu si pemuda langsung dikata-katai, "kurang ajar!", "tidak tahu malu!", "kafir!", "murtad!", "neraka!". Atau mungkin langsung didamprat dan ditempeleng. Namun tingginya ilmu Rasulullah, membuat Beliau melakukannya dengan cara yang begitu lembut dan penuh dengan kasih sayang.

Nasihatnya tak menyakitkan si pendengarnya, bahkan si penerima dakwah menyadari kekeliruan yang dibuatnya. Inilah yang menjadi tantangan dan tugas pada da'i untuk mengajak umat menuju kebaikan, serta menghindarkan mereka dari perbuatan dosa. Rasulullah SAW telah mengajarkan dan mencontohkan cara berdakwah yang baik dan penuh hikmah.
Wa Allahu a'lam bis showab.

PEZINA YANG MASUK SURGA

Dikisahkan pada jaman Rasulullah SAW ada seorang wanita yang telah melakukan perzinahan dan ingin bertaubat. Dia sangat menyesal telah melakukan dosa besar ini. Lalu dia menghadap Rasulullah untuk mengakui perbuatannya dan untuk meminta hukuman yang setimpal. Hukuman untuk seorang pezina yang sudah pernah menikah adalah rajam sampai mati. Saat menghadap Rasulullah, wanita itu sedang hamil.

Rasulullah berkata, “kau sedang hamil, jadi kita tunggu sampai kau melahirkan, karena yang menerima hukuman hanya kau, bayimu tidak harus ikut mati karena perbuatanmu. Setelah kau melahirkan kembalilah menemuiku.”

Wanita itupun kembali ke rumahnya.

Setelah wanita itu melahirkan, dia kembali menemui Rasulullah untuk menerima hukuman rajam.
“Ya Rasulullah, aku telah melahirkan anak ini. Jadi aku sudah bisa untuk menerima hukumanku”, kata wanita itu.

“Bayimu itu masih harus kau susui sampai saatnya, yaitu selama 2 tahun. Susuilah anak itu sampai 2 tahun, lalu kembalilah kepadaku”, jawab Rasulullah.

Wanita itupun kembali ke rumahnya.

Selama 2 tahun wanita itu menyusui anaknya sampai anaknya tumbuh sehat dan besar. Wanita itu kembali menemui Rasulullah.
“Ya Rasulullah, aku telah memenuhi kewajibanku menyusui anakku selama 2 tahun”, kata wanita.

“Anak itu masih perlu diurus, sampai dia dewasa. Kalau menerima hukuman itu sekarang siapa yang akan menanggung hidup anak ini?”, tanya Rasulullah.

“Akan ada pamanku yang mengurusnya nanti”, kata wanita itu.

Lalu pamannya dibawa menemui Rasulullah.
“Apakah kau bersedia mengurus anak ini sampai dewasa kelak?”, tanya Rasulullah.

“Ya saya bersedia, Ya Rasulullah”, jawab pamannya yakin.

Akhirnya Rasulullah memberi keputusan, “Baiklah kalau begitu. Kau akan menerima hukumanmu itu sekarang”.

Lalu tubuh wanita itu ditimbun, sehingga yg tersisa hanya kepalanya yg mencuat keluar dari gundukan tanah. Lalu setiap orang melemparinya dengan batu. Siapa pun boleh melemparinya. Itulah hukuman bagi seorang pezina. Rajam sampai mati. Diantara yg melempari batu, yg paling bersemangat adalah Khalid bin Walid. Dia melemparkan sebuah batu sebesar genggaman tangan orang dewasa. Batu itu dia lemparkan dari jarak yang sangat dekat dengan kepala wanita itu. Darah pun bermuncratan ke pakaian Khalid bin Walid.

Lalu Rasulullah mendekati Khalid bin Walid dan berkata, “Hai Khalid bin Walid, lemparlah dia sepantasnya, jangan perlakukan wanita ahli surga seperti itu.”

Kurang lebih selama 3 tahun semenjak pengakuannya, wanita itu tetap tidak gentar untuk menerima hukuman rajam. Dia menunggu sampai bayinya lahir, lalu dia menyapihnya selama 2 tahun, dan kembali menemui Rasulullah. Padahal bisa saja selama 3 tahun itu dia pergi jauh dan tidak menemui Rasulullah lagi. Sehingga dia bisa terbebas dari hukuman rajam itu. Tapi wanita itu mengambil keputusan lain. Dia sangat ingin untuk bertaubat nasuha. Dan karenanya, sekalipun dia telah melakukan dosa besar yakni berzina, Rasulullah telah menyatakan bahwa wanita itu adalah ahli surga. Inilah rahasia dibalik penegakan hukum yang sesuai syariat islam.

Hadis riwayat Umar bin Khathab ra., ia berkata:
Sesungguhnya Allah telah mengutus Muhammad saw. dengan membawa kebenaran dan telah menurunkan Alquran kepada beliau. Di antara yang diturunkan kepada beliau ialah ayat rajam. Kami telah membacanya, memahaminya serta mengerti ayat tersebut. Lalu Rasulullah saw. melaksanakan hukum rajam dan kami juga melaksanakan hukum rajam setelah beliau. Kemudian aku merasa khawatir bila waktu telah lama berlalu ada seorang yang mengatakan: Kami tidak menemukan hukum rajam dalam Kitab Allah, sehingga mereka akan sesat karena meninggalkan satu kewajiban yang telah diturunkan Allah. Sesungguhnya hukum rajam dalam kitab Allah itu adalah hak atas orang berzina yang muhshan (pernah menikah), dari kaum lelaki dan wanita, jika telah terbukti berupa kehamilan atau pengakuan. (Shahih Muslim No.3201)

Wallahu a'lam bishawab.

Sabtu, 14 April 2012

RAHASIA PRESENTASI STEVE JOBS

Steve Jobs adalah salah satu CEO yang paling sukses yang pernah hidup. Selain berhasil menyelematkan Apple dari keterpurukan, Steve juga ternyata mampu mendorong Apple hingga menjadi perusahaan paling bernilai di pasar saham, mengungguli Exxon Mobil dan General Electric. Salah satu yang menjadi ciri khas dan sekaligus senjata andalan Steve Jobs adalah presentasinya. Melalui presentasinya, Steve merubah suatu materi yang membosankan tentang fitur-fitur teknologi, menjadi suatu pertunjukan yang sangat dramatis. Presentasinya merupakan yang paling ditunggu-tunggu, terutama oleh para penggemarnya. Melalui presentasinya pula, dia berhasil mengubah para prospek menjadi pelanggan dan para pelanggan menjadi pemuja, bahkan para pelanggan setia menjadi semakin fanatik pada produk-produk Apple. Kelihaiannya dalam presentasi inilah yang memberikan suatu pencerahan mengenai pentingnya komunikasi bisnis yang baik, dimana salah satu medianya adalah: Presentasi.

Dalam buku karya Carmine Gallo: Rahasia Presentasi Steve Jobs, diuraikan secara sederhana teknik-teknik presentasi sang maestro, dimana terdiri dari 3 unsur: Menciptakan Cerita, Menciptakan Pengalaman, dan terakhir Memoles dan Melatih Diri. Silakan disimak.
  1. Menciptakan Cerita
  2. Sebagian besar presenter tidak terlalu memperhatikan alunan cerita dalam presentasi mereka. Inilah yang membedakan Steve Jobs dengan komunikator lainnya. Steve menciptakan alur cerita (plot) dengan merencanakannya secara efektif, mengembangkan pesan-pesan dan kepala berita yang menggugah, dan memperkenalkan musuh dan pahlawan untuk menciptakan drama yang memikat dan sangat sayang untuk dilewatkan pementasannya.
    • Merencanakan dalam Bentuk Analog
    • Steve Jobs memvisualisasikan dan merencanakan konsep presentasi secara matang sebelum menyampaikannya pada audiens. Layaknya sutradara film, dia merancang alur cerita dan terlibat dalam setiap detail perencanaan presentasi, seperti menulis kalimat penjelasan, menciptakan slide, mempraktikkan demo, dan memastikan pencahayaannya tepat. Tahap perencanaan adalah bagian yang membutuhkan konsentrasi lebih banyak dibandingkan penyusunan slide. Gambaran kasar dan ide-ide perlu dituangkan terlebih dahulu di atas kertas atau whiteboard. Lalu dipilah-pilah, dikelompokkan dan disusun hingga tercipta sebuah alur cerita yang hidup. Setidaknya ada 9 elemen yang perlu dikombinasikan untuk menciptakan sebuah cerita presentasi yang memukau yaitu: headline, pernyataan penuh gairah, tiga pesan kunci yang mudah dipahami audiens, metafora dan analogi, demonstrasi, partner, kesaksian dari pelanggan, klip, video, dan prop.
    • Menjawab Satu Pertanyaan yang Paling Penting
    • Setiap presentasi harus bisa memberikan jawaban paling penting yang selalu ditanyakan oleh para pendengar, "Apa pentingnya buat saya?" Jika presenter tidak dapat menjawab pertanyaan ini dengan baik, audiens tidak akan memperhatikan. Untuk itu perlu ditanyakan pada diri sendiri terlebih dahulu sebelum memulai sebuah presentasi yang penting, "Mengapa audiens harus peduli pada gagasan/informasi/produk/jasa ini?". Jawaban mengenai ini harus bisa dijawab, dimana hal inilah yang akan menjadi fokus presentasi. Apabila pertanyaan audiens terjawab mengenai manfaat produk bagi mereka, maka mereka akan membawanya pulang ke rumah, dan bahkan menceritakan pada teman-temannya mengenai produk yang ditawarkan. Selebihnya, jawaban ini perlu dikemas dengan baik. Hilangkan istilah-istilah teknis dan jargon demi meningkatkan kejernihan pesan presentasi. Ulangi paling tidak dua kali dalam presentasi untuk menguatkan pesan di benak para audiens, dan pastikan hal ini konsisten di semua elemen pemasaran produk yang lain seperti halaman website dan press relese.
    • Mengembangkan Sebuah Misi Tujuan
    • Sebuah tujuan presentasi yang luar bisa, tidaklah bertujuan pada materi. Steve Jobs merasa memiliki misi yang besar mengenai pekerjaanya di Apple yaitu untuk mengubah dunia. Dan dia sangat mencintai pekerjaannya di Apple ini. "Anda harus menemukan apa yang Anda cintai. Pekerjaan Anda akan mengisi sebagian besar hidup Anda, dan satu-satunya cara untuk benar-benar puas adalah dengan melakukan apa yang Anda yakini sebagai maha karya. Dan satu-satunya cara untuk membuat maha karya adalah dengan mencintai yang Anda kerjakan. Jika Anda belum menemukannya, teruslah mencari. Jangan berdiam diri." (Steve Jobs) Inilah kuncinya, sebuah tujuan yang tulus dan konsisten dalam berkarya. Itulah karenanya Steve Jobs tampil dengan penuh antusiasme, gairah, dan energi. Dengan demikian, perlu kita gali gairah sejati kita. Satu pertanyaan yang perlu ditanyakan kepada diri sendiri adalah, "Apa yang sebenarnya saya jual?" Produk yang Anda tawarkan tidaklah penting. Tetapi yang penting adalah apa yang dapat dilakukan produk tersebut untuk meningkatkan kualitas kehidupan pelanggan Anda. Yang Anda jual adalah mimpi untuk memperoleh hidup yang lebih baik. Dan Andalah yang akan berperan dalam mewujudkan mimpi-mimpi para pelanggan Anda.
    • Menciptakan Headline Mirip Twitter
    • Situs jejaring sosial banyak mengubah cara manusia melakukan komunikasi. Termasuk juga dalam komunikasi bisnis. Penyusunan karakter huruf kepala berita yang semakin terbatas, yaitu sekitar 140 karakter, menuntut Anda untuk bisa menyampaikan gagasan secara lebih kreatif dan persuasif. Kita bisa melihat beberapa contoh yang dilakukan Steve Jobs: Apple reinvents the phone (Apple menemukan kembali telpon) iPod, one thousand songs in your pocket (iPod, seribu lagu dalam saku Anda) MacBook Air, notebook paling tipis sedunia Hal yang menjadi syarat agar sebuah headline menjadi menarik adalah singkat, spesifik, dan menawarkan manfaat personal. Secara konsisten, headline ini perlu diulangi dalam pembicaraan dan materi pemasaran seperti slide, brosur, kolateral, press release, dan website. Hal yang perlu selalu diingat yaitu headline adalah sebuah pernyataan yang menawarkan sebuah visi masa depan yang lebih baik kepada audiens. Pernyataan ini bukan mengenai Anda, tetapi mengenai mereka.
    • Menggambar Peta Perjalanan
    • Penyajian presentasi harus dibuat sesederhana mungkin dan sesedikit mungkin. Steve Jobs selalu taat pada aturan presentasi "aturan tiga". Dengan jumlah pengkategorian yang lebih sedikit akan membuat materi lebih mudah masuk ke dalam benak audiens. Jobs menggambarkan peta perjalanan verbal untuk audiensnya, sebuah kilasan dari atraksi yang akan menjelang. Biasanya peta perjalanan ini diberi kerangka dalam kelompok tiga: sebuah presentasi dapat dibagi menjadi tiga adegan, sebuah deskripsi produk dapat dipecah menjadi tiga fitur, dan sebuah demonstrasi produk dapat dibagi menjadi tiga bagian. Kita bisa melihatnya dalam salah satu presentasi Steve Jobs pada 9 Januari 2007, dimana dia memperkenalkan headline, "Apple menemukan kembali telpon" untuk pertama kalinya kepada publik. Namun sebelum menyampaikan headline itu, Jobs menyampaikan sebuah materi pembuka yang mengikuti prinsip "aturan tiga" ini. Jobs mengatakan kepada audiens bahwa Apple memperkenalkan tiga produk baru yang revolusioner. Produk yang pertama dia sebut sebagai iPod layar lebar. Produk keduanya ia sebut sebagai ponsel yang revolusioner. Dan yang ketiga, sebuah terobosan baru dalam perangkat komunikasi internet. Jobs lalu mengulanginya terus, "Jadi, tiga hal: Sebuah iPod layar lebar dengan kontrol sentuh, sebuah ponsel revolusioner, dan sebuah terobosan dalam perangkat komunikasi internet. Sebuah iPod, sebuah ponsel, dan sebuah komunikator internet. Sebuah iPod, sebuah telepon...Anda mengerti? Ketiganya bukan perangkat yang terpisah-pisah. Ini adalah satu perangkat, dan kami menyebutnya iPhone." Audiens berteriak histeris mendengar kejutan tidak terduga dari sang maestro ini. Dan Jobs semakin memantapakan Apple sebagai perusahaan paling inovatif di dunia dengan memperkenalkan sebuah handphone yang tidak lagi menggunakan tombol permanen, tetapi menggunakan touch screen. Selain dalam presentasi pengenalan produk iPhone, kita bisa melihat juga komitmen Steve Jobs untuk taat dalam "aturan tiga" ini dalam presentasinya yang lain.
    • Memperkenalkan Tokoh Antagonis
    • Setiap presentasi Steve Jobs memperkenalkan satu musuh bersama yang harus dilawan bersama-sama para audiens. Dalam setiap cerita klasik, sang pahlawan memerangi penjahat. Konsep cerita klasik ini juga berlaku bagi presentasi-presentasi kelas dunia. Steve Jobs mengadopsi konsep ini dengan melibatkan suatu cerita yang lengkap dengan memperkenalkan seorang tokoh antagonis, sebuah masalah, atau musuh dimana diperlukan sebuah solusi untuk mengatasinya. Memperkenalkan antagonis (masalah) mengarahkan audiens pada pahlawannya (solusi). Masalah harus diungkapkan terlebih dahulu, sebelum memperkenalkan solusinya.
    • Menyambut Datangnya Sang Pahlawan
    • Setiap presentasi Steve Jobs memperkenalkan seorang pahlawan yang akan menolong audiens. Pahlawan ini memberikan cara yang lebih baik dalam melakukan sesuatu, keluar dari status quo, dan menginspirasi orang agar menerima inovasi. Setelah Steve Jobs memperkenalkan tokoh antagonis (keterbatasan produk yang ada sekarang), ia lalu memperkenalkan pahlawannya, mengungkapkan suatu solusi yang akan membuat hidup lebih mudah dan lebih dapat dinikmati.
  3. Menciptakan Pengalaman
  4. Steve tidak sekedar memberikan presentasi. Tetapi dia mengajak para audiens untuk menciptakan suatu pengalaman yang tidak terlupakan bersama Apple.
    • Salurkan Zen dalam Diri Mereka
    • Kesederhaaan adalah faktor kunci dalam semua desain produk-produk Apple. Jobs menerapkan filosofi yang sama ketika mendesain slide presentasinya. Setiap slidenya sangat sederhana, sedikit kata, visual, memukau, serta tanpa bullet point. Jobs memfokuskan satu tema saja untuk setiap slidenya, kemudian melengkapinya dengan kata yang singkat atau gambar.
    • Dandani Angka-Angkanya
    • Data-data statistik yang membosankan tidaklah berarti ketika disampaikan kepada audiens, karena ini sulit dicerna. Steve Jobs mendandani penyajian angka-angka ini sehingga bisa membuatnya lebih hidup. Selain itu yang tak kalah penting adalah membahas angka-angka dalam konteks yang relevan dengan audiensnya. Misalnya ketika Steve Jobs memperkenalkan iPod. Dia memperkenalkan iPod bukan dengan mengungkapkan kapasitas penyimpanan memorinya yang mencapai 5 gigabyte. tetapi dia mengatakan, "Seribu lagu dalam saku Anda". Angka-angka jarang beresonansi dengan audiens sampai angka-angka itu ditempatkan dalam sebuah konteks yang dapat dipahami oleh mereka. Cara terbaik untuk membantu mereka memahaminya adalah membuat angka itu relevan dengan sesuatu yang sudah familiar dengan mereka. Metode penyampaian angka-angka melalui perangkat retorika seperti analogi merupakan cara yang efektif untuk mendadani angka-angka yang akan dipresentasikan sehingga lebih menarik.
    • Gunakan Kata-Kata Luar Biasa
    • Stece Jobs seringkali menggunakan kata-kata "keren", "luar biasa", dan "memukau" di depan audiens. Hal ini dilakukan sebagai bentuk untuk menggambarkan pandangan pribadinya mengenai produk dan ide yang dia presentasikan. Dalam hal ini dia memposisikan dirinya setara dengan audiensnya. Dia juga merupakan penggemar fanatik produk-produk Apple. Dan inilah yang membuat Steve tampak selalu dekat di hati para penggemarnya. Jobs menggunakan kata-kata yang sederhana, jernih, dan langsung bebas dari istilah-istilah teknis dan kompleksitas. Dan dia menyampaikannya dengan percaya diri, serta menikmatinya. Ketika diwawancarai oleh majalah Fortune untuk menjelaskan fitur interface dari sistem operasi OS X yang baru dari Apple, maka Jobs menyatakan, "Kami membuat tombol-tombol di layar terlihat sangat manis sampai-sampai Anda ingin menjilatinya."
    • Berbagi Panggung
    • Dominasi pengaruh Steve Jobs dalam kesuksesan Apple, ternyata tidak membuatnya buta hati. Dia seringkali berbagi panggung presentasinya dengan orang lain. Jobs berbagi panggung dengan rekan-rekannya di Apple seperti Jony Ive (Wakil Presiden Desain senior Apple) dimana Ive memberikan presentasi mengenai desain notebook Apple yang lebih tipis dan ringan kepada audiens selama enam menit. Jobs juga pernah berbagi panggung dengan Paul Otellini, CEO Intel, dimana Otellini naik ke panggung dengan berseragam laboraturium ultra steril untuk menyerahkan keping siikon kepada Jobs, dan menyatakan bahwa processor Intel siap bekerja di perangkat OS X. Pesaing Steve yakni Bill Gates juga sempat terlihat satu panggung bersamanya di MacWorld Expo di Boston tahun 1997. Sekalipun hanya melalui siaran secara langsung via satelit dimana Jobs mengumumkan sebuah kerjasama antara Apple dengan Microsoft. Tidak hanya itu, dalam presentasi tahun 1999, Noah Wyle, seorang aktor serial TV "ER", berpakaian persis seperti Steve Jobs dan melakukan presentasi keynotes. Sekilas penampilannya ini menipu sejumlah audiens, terutama yang duduk agak jauh dari panggung. Lalu muncullah Steve Jobs yang asli dan memeriahkan panggung dengan senda gurau. Jobs memberi tahu audiens, "Saya mengundang Noah di sini untuk melihat bagaimana saya beraksi dan karena ia lebih mirip dengan saya daripada saya!"
    • Hiasi Panggung Dengan Properti
    • Demonstrasi memainkan peranan penting dalam presentasi. Jobs melakukan sejumlah demo sesuai kebutuhan dalam durasi yang pendek, manis, dan substansial. Jobs mengakhiri demo iPhone dengan menunjukkan bagaimana menjalankan Google Map pada perangkat tersebut. Ia mencari lokasi Starbucks di San Francisco yang menjadi lokasi presentasi. Daftar restoran Starbucks muncul di telpon, dan Jobs berkata kepada audiens, "Mari kita telpon." Seorang karyawan Starbucks mengangkatnya dan berkata, "Selamat pagi, Starbucks, ada yang dapat saya bantu?" "Ya," kata Jobs, "Saya ingin memesan emapat ribu latte. Tidak, hanya bercanda. Salah sambung. Selamat Pagi."
    • Ungkapkan Momen-Momen yang Mengejutkan
    • Jobs mempunyai bakat untuk mendramatisasikan presentasinya. Pada saat audiens menyangka bahwa mereka telah melihat dan mendengar semua yang akan disampaikan Steve Jobs, dia memberikan momen kejutan yang tidak disangka-sangka. Momen tersebut direncanakan dan ditulis agar memberikan dampak maksimum.
  5. Memoles dan Melatih Diri
    • Kuasai Panggung
    • Bahasa tubuh dan penyampaian secara verbal membentuk sekitar 63 hingga 90 persen pada kesan yang ditinggalkan pada audiens. Penyampaian presentasi oleh Steve Jobs sebanding dengan kekuatan dari kata-katanya. Tiga keterampilan bahasa tubuh yang selalu tampak dari Steve Jobs adalah kontak mata, postur terbuka, dan isyarat tangan. Selain itu, Jobs juga melengkapi drama dari alur ceritanya melalui empat teknik penyampaian: infleksi (nada suara), jeda, volume, kecepatan. Kesemua unsur ini berhasil dioptimalkan oleh Steve dalam presentasinya sehingga tercipta ketegangan, antusiasme, dan perasaan yang meluap-luap.
    • Buatlah Seolah Tanpa Upaya
    • Kemampuan yang luar biasa dari seorang Steve Jobs dalam melakukan presentasi, tidaklah didapatkan dengan cara instan. Ini didapatkan melalui latihan demi latihan secara komprehensif dan konsisten. Persiapan yang tak kenal lelah merupakan suatu cara yang efektif untuk bisa menampilkan sebuah presentasi yang benar-benar memukau. Buah dari persiapan yang matang adalah sebuah presentasi yang benar-benar mengalir.
    • Pakailah Pakaian yang Sesuai
    • Jobs memilih model pakaian yang sangat sederhana, dan selalu sama jenisnya ketika dia melakukan presentasi. Sebuah turtleneck, sebuah blue jeans, dan sepatu olahraga warna putih. Bagi Steve Jobs, berpakaian seperti ini bukanlah suatu hal yang masalah ketika melakukan presentasi, karena dia adalah seorang Steve Jobs. Namun, untuk Anda, sepertinya harus berpikir berkali-kali untuk menirunya, karena bisa saja ini menjadi sebuah bunuh diri karakter.
    • Buang Naskahnya
    • Jobs berbicara pada audiens, bukan pada slide presentasinya. Dia melakukan kontak mata yang kuat dengan para audiens karena dia telah berlatih secara efektif untuk melakukannya. Latihan berjam-jam membuat Steve tidak lagi mengalami kesulitan untuk malakukan presentasi tanpa harus melihat slide.
    • Nikmatilah
    • Meskipun persiapan yang matang telah disusun sedemikian sempurnanya, namun terkadang sesuatu yang berjalan tidak sesuai rencana terjadi. Akan tetapi, Steve Jobs sama sekali tidak terganggu mengenai kesalahan teknis ini, karena dia menikmati setiap presentasinya. Jobs memperlakukan setiap presentasinya untuk infotainment (informasi dan hiburan), karenanya dia menikmatinya.